Tampilkan postingan dengan label Solitude Dialogue. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Solitude Dialogue. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Februari 2012

My First Video Clip (and it hits more than 4500 views)


Di film "Super 8", seorang karakter kanak-kanak berteriak ketika ia yang sedang membuat film independen bersama teman-temannya tanpa sengaja berada pada situasi chaotic. Saat itu, mereka syuting di sebuah stasiun tua ketika terjadi kecelakaan kereta api, hal yang membuat filmmaker indie manapun tentu ingin memasukannya sebagai footage. "Production value!!!" teriak anak yang menjadi sutradara tersebut lalu bergegas mengambil kamera jadulnya dan mengambil adegan kekacauan kecelakaan kereta sebagai background dari ceritanya.

Saya tak meneriakkan hal yang sama ketika pada tahun 2006, kereta melintas ketika kami sedang syuting film pendek ini di rooftop Pasar Pagi Mangga Dua. Namun kami buru-buru mengabadikan adegan tak terduga itu sebagai background tokoh dalam adegan bunuh diri.

Pada saat itu, saya yang menulis ceritanya. Kami hanya terdiri dari beberapa orang, produser, sutradara, penata kamera, artistik dan lain-lain kami kerjakan sendiri untuk mewujudkan cerita ini. Saya ingin mengenang  masa development cerita yang menyenangkan, proses syuting dengan banyak lokasi, antara lain, kafe di Cikini, hotel murah di daerah Kota, rumah salah seorang kru, dan jembatan penyeberangan di jalan Sudirman. Saat ini semuanya meninggalkan kenangan manis, sebagaimana kami mencoba mengemas cerita ini dengan sebaik-baiknya.

Film pendek ini kemudian selesai, dan seperti yang kamu lihat dalam tayangan di atas, tampaknya nafas ceritanya sejalan dengan sebuah lagu dari band Everybody Loves Irene berjudul "Solitude Dialogue", sehingga lalu diadaptasi menjadi video klip mereka. Syukurlah, tampaknya klip ini cukup disukai, dengan view lebih dari 4500!

Tapi selain video klip diatas, saya juga sempat terlibat sebagai penata artistik dalam film independen berjudul "Real Love" produksi SET Production, ketika menjadi finalis LA Lights Indie Movie 2008.

Ini filmnya:


(masa-masa yang cukup menyenangkan, bahkan saya dan pemenang lain sempat dikirim ke Yogyakarta dan menginap di rumah Garin Nugroho, untuk menghadiri Jogja Asia Film Festival Agustus 2008).