Bayangkan, anda adalah seorang ibu. Anda seorang
single mother, tinggal di masa menjelang setelah perang dunia pertama, namun
sebelum perang dunia kedua. Orang bilang itu adalah masa-masa depresi,
dimana segala hal terpuruk.
Lalu, anak anda hilang.
Angelina Jolie memerankan Christine Collins, yang
harus kehilangan anaknya, Walter. Di sepanjang film, ia hampir putus asa
mencari-cari anaknya, meminta bantuan dari polisi yang ternyata korup, dan
tidak bersih.
Sampai suatu ketika, polisi menemukan seorang anak yang
ciri-ciri fisiknya sama dengan Walter. Jolie dipertemukan dengan anak itu
di stasiun kereta namun anak itu bukan anaknya. Polisi dan pihak-pihak yang
tidak ingin kehilangan muka, ‘memaksa’ Jolie untuk menerima anak itu sebagai anaknya
yang hilang, menafikan kenyataan kalau anak itu lebih pendek, dan disunat.
Dia bukan Walter Collins, meski sang anak memanggilnya ibu.
Jolie bersikeras agar polisi jangan membuang-buang waktu dan harus terus
mencari anaknya yang masih hilang, sampai akhirnya polisi jahat memasukkannya
ke rumah sakit jiwa!
Akhirnya pertolongan itu datang juga, tepat sebelum Jolie diestrum, yang
pada masa itu merupakan bagian yang wajar untuk pengobatan di rumah sakit jiwa.
Sang penolong adalah seorang pastur yang diperankan John Malkovich.
Akhirnya tercapai titik terang. Kenyataan yang ternyata menyakitkan. Ada
pembunuh berantai yang kejam, dan pengakuan yang tidak bisa diterima akal sehat.
Sang penjahat yang sebenarnya dihukum gantung, tubuhnya bergeletar hebat
saat meregang nyawa. Dan ia habislah sudah.
Lalu bagaimana dengan Walter? Dimana ia berada?
Untuk selanjutnya, Jolie menemukan kejadian-kejadian lain. Walter tetap
belum ditemukan sampai akhir film.
Tapi ada satu hal yang berbeda sekarang.
Ia kini memiliki harapan.
Harapan adalah yang membedakannya, kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar