Minggu, 10 Agustus 2014

Lost in Translation di Alor

Tahukah kamu tidak hanya kegelapan yang menyimpan misteri, tapi juga cahaya?


Lampion dimana-mana, sebuah bahasa yang bisa dipahami.
Cahaya melahirkan nuansa yang berbeda tergantung sumbernya dan cahaya dari ratusan lampion d Jalan Alor ini juga tidak lain. Lampion ini turut merayakan kehidupan pada suatu Malam Minggu yang cerah di Kuala Lumpur.

Jalan Alor tidak terletak jauh dari MRT station ini.
Malam ini terik seperti biasa, tapi saya merasa seperti Scarlett Johansson dalam bahasa film dari Sophia Copolla. Tapi saat saya kembali saya tidak menemukan Bill Murray yang membisikkan entah apa saat mereka berpisah. Di sini, semua orang tampaknya menikmati malam dengan makanan yang sebagian besar adalah chinese food.

Suasana hangat di Jalan Alor


Satay? But i am not sure...

Jadi memang seperti biasanya, saya sendiri menyusuri jalan ini. Rasanya hepi, seperti menemukan harta karun, karena saya memang tidak berharap apa-apa. Tidak juga hendak ingin makan apa-apa, tetapi wilayah ini membuat saya buta, meski cahaya terang dari lampion memeriahkan, dan wewangian yang terhidu akan memberikan nuansa.

Not a quiet place, but quietness is always within yourself.
Awalnya saya pikir ini Petaling Street yang terkenal itu, tapi ternyata bukan. Meski demikian, saya tak bisa membaca apa-apa di sini. Atau makan apa-apa di sini. Saya rasa ada, tapi perlu ditemukan.

Kacang boleh dimakan, tapi saya alergi kacang.

Bila anda kebetulan berada di Kuala Lumpur, mampirlah ke Jalan Alor. Di sini, ada kesempatan untuk menikmati malam dalam suasana terik, dan hangat pada sebuah malam.


Entahlah siapa orang ini.


Jalannya sendiri cukup panjang, memudahkan anda untuk melihat-lihat sebelum memutuskan untuk makan apa dan dimana. Yang ditawarkan di sini cukup banyak: variasi chinese food, indian food, durian, jajanan kaki lima, dan semuanya saya rasa cukup layak dikonsumsi.


Kursi ini bisa anda duduki.


Saya sendiri tidak makan di sini, kebetulan tidak merasa lapar sekali. Sampai akhirnya saya makan di restoran lain, di jalan tak jauh dari sini. Saya pikir untuk menu non meat yang saya makan harganya overprice.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar